Jakarta, Harian – Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pada tahun 2025, pasokan listrik tidak lagi “overcrowdious” atau berlebihan (kelebihan pasokan).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan dengan pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup tinggi, termasuk dengan adanya industri baru di sejumlah daerah, maka tidak akan terjadi lagi kelebihan pasokan listrik. . alias kelebihan pasokan listrik.
“DENGAN tinggi (konsumsi listrik) cukup tinggi (kelebihan pasokan listrik) akan diselesaikan dalam waktu dekat,” jelas Jisman di Jakarta, Jumat (10 April 2024).
Jisman juga meyakinkan bahwa situasi kelebihan pasokan listrik saat ini akan teratasi pada tahun 2025.
“Tahun depan (syarat) ini akan dipenuhi kelebihan pasokan listrik),” tegasnya.
Sebelumnya, Jisman juga menyampaikan hingga awal tahun 2024, wilayah Jawa-Bali masih mengalami surplus listrik hingga 4 gigawatt (GW).
“Kelebihan pasokan Jawa Bali masih memiliki 4 GW, sehingga akan dilakukan upaya penjadwalan ulang beberapa pembangkit dalam dua hingga tahun ke depan untuk memastikan ketersediaan listrik tidak semakin menumpuk dan melebihi PLN. menderita,– jelasnya dalam jumpa pers kegiatan Direktorat Teknik Utama Kementerian ESDM, Kamis (18/10/2024).
Ia mengatakan, hal ini bermula dari peluncuran program pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW) yang dimulai pada Mei 2015. Namun, Jisman menyebut pertumbuhan listrik sudah mencapai 5-6%.
“Kami berasumsi pertumbuhan konsumsi listrik akan berkisar antara 7 hingga 8%. Namun karena pandemi, anggapan tersebut tidak terwujud. Agar masalah kelebihan pasokan bisa teratasi dalam 2-3 tahun ke depan, kita harus mengantisipasinya di Jawa dan Bali.” “, tambahnya.
Realisasi konsumsi listrik Indonesia selama tahun 2023 tumbuh 14% lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kementerian Sumber Daya Energi mencatat realisasi konsumsi listrik pada tahun 2023 mencapai 1.337 kWh per kapita, atau meningkat 14% dibandingkan konsumsi listrik pada tahun 2022 sebesar 1.173 kWh per kapita.
Sementara realisasi konsumsi listrik pada tahun 2023 tercatat di atas target, sedangkan target konsumsi listrik pada tahun 2023 sebelumnya ditetapkan sebesar 1.336 kWh per kapita.
Peningkatan konsumsi listrik dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Faktor pendorong pertumbuhan konsumsi listrik di Indonesia juga adalah meningkatnya kebutuhan listrik oleh penduduk.
Oleh karena itu, pemerintah menetapkan target konsumsi listrik dalam negeri pada tahun 2024 sebesar 1.408 kWh per kapita.
(melalui)
Artikel selanjutnya
Apakah tarif listrik akan berubah pada Juni 2024? Demikian disampaikan Kementerian ESDM