Daftar isi
Jakarta, Harian – Pelan tapi pasti, Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai membeberkan bentuk kabinet yang akan dibangunnya pasca pelantikan. Menurut dia, salah satu ciri kabinetnya adalah jumlah menteri yang akan dilantik.
Prabowo mengatakan, dirinya tidak akan menunjuk menteri yang hanya punya intelijen. Menurutnya, kecerdasan seseorang tidak akan ada gunanya jika niatnya buruk.
“Otak yang terbaik dan hati yang terbaik, bukan otak yang hebat tetapi hati yang busuk yang berbahaya,” kata Prabowo kepada investor dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Center, seperti dikutip Sabut (12/10/2024).
Pada kesempatan yang sama, mantan Panglima Kopassus itu memberikan instruksi lain terkait kabinetnya. Berikut beberapa bocoran terkait pemerintahan yang akan dibentuk oleh Prabowo.
Koalisi yang gemuk
Prabowo akan berada dalam koalisi besar dalam lima tahun ke depan. Maka tak heran jika kabinetnya terlihat tebal.
“Saya ingin pemerintahan kesatuan yang kuat, membentuk koalisi besar,” kata Prabowo.
Nanti mereka bilang kabinet Prabowo adalah kabinet yang gemuk, banyak sekali. Negara kita besar, kawan, tegasnya.
Mengatur Indonesia yang begitu besar membutuhkan jumlah menteri yang banyak, kata Prabowo. Apalagi permasalahan yang mereka hadapi sangatlah kompleks.
“Negara kita sama besarnya dengan Eropa, di Eropa ada 27 negara, kita punya 1 negara,” ujarnya.
Meski demikian, Prabowo tak mau disebut otoriter. Prabowo juga akan mencakup semua kelompok dari Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. “Kalau kita negara otoriter, kita hanya boleh punya satu partai, kita hanya bisa menjalankan negara ini dengan 20 menteri dan 24 menteri,” jelas Prabowo.
Misalnya saja Menteri Jokowi
Prabowo jelas akan mengambil alih peran menteri di kabinet Presiden Jokowi karena dia sosok yang lebih baik.
Padahal, ketika saya membentuk kabinet, saya melihat banyak menteri yang akan datang di kabinet saat ini, kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan, penerima amanah rakyat untuk menjadi Presiden RI mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berat. Oleh karena itu, ia mengaku senada dengan pandangan Jokowi dalam membentuk kabinetnya untuk mencari orang-orang terbaik.
“Kalau kita ingin mengatur dan memilih tim nasional sepak bola, apa yang kita cari? Pemain terbaik, kita tidak memikirkan siapa orang tuanya, apa agamanya, apa kewarganegaraannya, apa rasnya, tapi apakah mereka mampu atau tidak, apakah mereka bisa atau tidak, apakah mereka bertarung atau tidak, apakah dia mampu melakukan sesuatu atau tidak, dia bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan rakyat, itu yang kita cari,” kata Prabowo.
“Pak Jokowi juga mencari yang terbaik, saya juga sama, dan kalau kebetulan orangnya masih baik pasti kita minta datang lagi,” lanjutnya.
Hati Busuk
Prabowo sangat waspada terhadap orang-orang pintar namun busuk yang menyusup ke kantornya.
“Kita harus berani mengakui kesulitan. Jangan lari dari kesulitan, hadapi kesulitan dan selesaikan kesulitan tersebut. Carilah pemikir-pemikir terbaik di negeri ini,” kata Prabowo.
“Otak terbaik dan hati terbaik, bukan otak hebat yang berbahaya, tapi hati busuk,” tegasnya.
Menurut Prabowo, negara sebesar Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan keberuntungan saja. Oleh karena itu, harus diwariskan kepada orang yang lebih baik.
“Kita harus berani berbenah, masih banyak kebocoran di sistem kita. Kita harus berani melawan korupsi,” katanya.
Jika salah memberikan kendali atas negara kepada orang yang salah, maka akan beresiko bagi negara di kemudian hari.
(rsa/voor)
Artikel berikutnya
Situasinya rumit, prediksi pengusaha calon menteri Prabovo Figura