Jakarta, Harian – Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rozan Ruslani mengatakan hingga September 2024, penanaman modal asing asal Singapura masih akan menduduki posisi nomor satu sebagai sumber penjualan investasi terbesar di Indonesia.
Rozan mengatakan, sebenarnya ada lima negara yang berinvestasi besar di Indonesia. Singapura sendiri, lanjutnya, saat ini masih menjadi penyumbang investasi terbesar di Indonesia, bahkan selama 10 tahun terakhir.
“Dan jika kita melihat negara mana saja yang berinvestasi, kita melihat lima negara teratas masih didominasi oleh Singapura. Selama 10 tahun terakhir, Singapura selalu menjadi investor terbesar atau penanaman modal asing langsung untuk Indonesia,” jelasnya dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Pada Januari-September 2024, Rozan melaporkan Singapura berinvestasi US$14,35 miliar di Indonesia atau setara Rp 228,71 triliun (dengan kurs Rp 15.937 per dolar AS).
“Angkanya (investasi Singapura) 9 bulan pertama sebesar $14,35 miliar,” jelasnya.
Selain itu, Rozan mengabarkan, negara selanjutnya yang juga berinvestasi terbesar kedua di Indonesia pada Januari-September 2024 adalah Hong Kong.
Hong Kong, menurut Rosan, investasi di Indonesia hingga kuartal III 2024 mencapai US$6,06 miliar atau setara Rp 96,47 triliun.
Lalu Hong Kong (investasi Indonesia) kurang lebih US$6,06 miliar, ujarnya.
Negara ketiga yang menggalakkan investasi di Indonesia adalah Tiongkok. China tercatat berinvestasi di Indonesia hingga kuartal III 2024 mencapai US$5,78 miliar atau setara Rp 92,03 triliun.
“China sekitar US$5,78 miliar,” katanya.
Sementara itu, ada dua negara lain yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan investasi di Indonesia, yakni Amerika Serikat (AS) dan Malaysia yang masing-masing tercatat berinvestasi di Indonesia mencapai 2,82 miliar dolar AS atau setara dengan rupee. 44,88 triliun dan 2 dolar AS masing-masing 72 miliar setara dengan 43,29 triliun rupiah.
Disusul Amerika Serikat sebesar US$2,82 miliar dan Malaysia sebesar US$2,72 miliar, lanjutnya.
Dijelaskannya, secara keseluruhan realisasi investasi selama tahun 2024 hingga September 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun atau 76% dari target tahun ini sebesar Rp1.650 triliun.
“Kami sampaikan bahwa realisasi investasi periode Januari-September atau triwulan III tahun 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun atau sekitar 76,45% dari target yang ditetapkan Presiden yaitu Rp1.650 triliun,” kata Rozan.
Sedangkan realisasi penanaman modal asing (penanaman modal asing/PMA) sebesar Rp654,4 triliun atau lebih tinggi dibandingkan realisasi penanaman modal dalam negeri (penanaman modal dalam negeri/PMDN) sebesar Rp607,03 triliun.
Pangsa penanaman modal asing juga sedikit lebih tinggi yaitu Rp654,4 triliun atau 51,88%, dan PMDN sebesar Rp607,03 triliun, tutupnya.
(melalui)
Artikel selanjutnya
Rozan Ruslani resmi menjadi Menteri Investasi menggantikan Bahlil Lahadalia