Gresik, Harian – Direktur Utama Mining Holding BUMN MIND ID Hendy Prio Santoso mengatakan, pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur (Jatim) tidak hanya menghasilkan tembaga.
Hendy mengatakan, smelter tembaga tersebut juga memiliki kapasitas pengolahan emas. pabrik pengolahan logam mulia (PMR).
Smelter milik PT Freeport Indonesia ini merupakan single stream smelter terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Bersama smelter pertama PT Freeport Indonesia yakni PT Smelting, keduanya akan mengolah konsentrat tembaga sebanyak 3 juta ton per tahun dengan produksi katoda tembaga sekitar 1 juta ton serta menghasilkan 50 ton emas dan 220 ton perak per tahun.
“Jadi pertama-tama, tahun depan kita akan memproduksi 50 ton emas di smelter dan kilang logam mulia ini, dan tentunya itu akan sangat memberikan nilai tambah bagi perekonomian negara kita,” jelas Hendy saat ditemui usai pembukaan pabrik tembaga pertama. pabrik peleburan PTFI. Pabrik Katoda di Gresik, Senin (23 September 2024).
Ia juga menjelaskan, konsentrat tembaga sendiri mengandung mineral berharga lainnya seperti paladium, perak, platinum, dan emas. Mineral ini juga diproses di pabrik peleburan tembaga satu aliran yang dianggap terbesar di dunia.
“Selain pabrik tembaga, kami juga memiliki pabrik pengolahan logam mulia karena konsentrat tembaga mengandung mineral seperti emas seperti paladium, perak seperti platinum dan lain-lain,” tambahnya.
Pabrik konsentrat tembaga yang berlokasi di JIIPE merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan nilai investasi sebesar US$3,7 miliar atau Rp 58 triliun.
PTFI juga telah menemukan pembeli internal atau pembeli yang akan menyerap katoda tembaga sebanyak 100 ribu ton per tahun. Pembelinya adalah tetangga mereka, PT Hailiang Group.
Sementara untuk produksi emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebut berkomitmen mengambil 20 ton emas dari smelter Freeport.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan smelter PTFI di Gresik menjadi smelter kedua satu baris terbesar di dunia.
“Bapak Presiden, saya ingin laporkan bahwa pabrik PTFI ini dibangun sesuai dengan kewajiban IUPK tahun 2018. Ini adalah tanaman kedua. satu baris terbesar di dunia. Hal ini seiring dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah yang selalu mendukung, kemudian Kementerian ESDM, Kementerian Investasi, dan Kementerian ESDM. “Dan ini merupakan bagian dari program presiden untuk mendaur ulang dan memenuhi kebutuhan tembaga pada kendaraan listrik dan transisi energi,” kata Tony di hadapan Presiden Jokowi saat pembukaan pabrik peleburan tembaga pertama PT Freeport Indonesia.
Tony mengatakan dengan diresmikannya smelter PTFI ini akan menjadikan PT Freeport Indonesia sebagai perusahaan tambang tembaga terbesar di dunia.
“Dan tembaga bawah tanah yang ada di Papua diolah di single-stream smelter terbesar di dunia, menjadikan PTFI sebagai perusahaan pertambangan dan pengolahan tembaga terbesar di dunia,” tegasnya.
Proses startup mesin atau operasional perdana smelter Freeport dilakukan pada 27 Juni 2024. Proses pembangunan smelter tembaga berjalan relatif cepat meski terdampak pandemi Covid-19. Tercatat, pembangunan pabrik ini “hanya” memakan waktu sekitar tiga tahun sebelum akhirnya resmi beroperasi dan menghasilkan katoda tembaga pertama.
Tiga tahun sebelumnya, tepatnya Oktober 2021, pabrik ini telah menjalani proses groundbreaking atau peletakan pondasi yang juga disaksikan oleh Presiden Jokowi.
Smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan implementasi dan pemenuhan kewajiban perusahaan berdasarkan Izin Pertambangan Khusus (IUPK) 2018, dan juga merupakan bentuk dukungan PTFI terhadap program pengolahan pertambangan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
(melalui)
Artikel selanjutnya
Jokowi Sebut RI Segera Kuasai 61% Saham Freeport!