Gresik, Harian – CEO MIND ID Mining Holding BUMN Hendy Prio Santoso mengatakan kerja sama dengan Freeport-McMoran (FCX), perusahaan Amerika yang juga salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia, membawa sejumlah manfaat bagi Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, operasi penambangan tembaga PT Freeport Indonesia di Papua merupakan tambang yang kompleks dan unik. Tambang tembaga yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia ini merupakan salah satu tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia.
Selain manfaat ekonomi, Hendy mengatakan kerja sama dengan Freeport juga bisa menjadi peluang transfer teknologi pertambangan. Hal ini dapat meningkatkan kompetensi pekerja pertambangan di Indonesia.
Tentu saja untuk mewujudkan atau meningkatkan nilai holding BUMN di bidang pertambangan, jika kerja sama dengan Freeport-McMoran sangat positif, akan kami lanjutkan karena kompleksitas penambangannya unik, ujarnya usai peresmian. produksi katoda tembaga perdana di smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur pada Senin (24 September 2024).
Apalagi, lanjutnya, 98% posisi strategis di perusahaan tambang tembaga ini kini ditempati oleh putra-putri asli Indonesia.
Putra-putri Republik Indonesia ini menduduki posisi strategis tidak hanya di tambang atau proyek Freeport di Tanah Air, tapi juga di tambang Freeport-McMoran di Arizona, AS.
“Ini suatu hal yang patut dibanggakan dan akan terus kita dorong, serta transisi teknologi hingga transfer kompetensi agar kedepannya putra-putri Indonesia juga bisa maju,” ujarnya.
Begitu pula dampak pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Hal ini akan mengarah pada industrialisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kawasan Pelabuhan Industri Terpadu Jawa (JIIPE), ujarnya.
“Harapannya adalah pabrik-pabrik akan bermunculan di zona ekonomi ini dan memanfaatkannya. tembaga katoda dan bahan mineral lainnya sebagai bahan baku, sehingga dapat dibuat faktor peluang kerja yang sangat besar dan, tentu saja, pertumbuhan PDB lebih tinggi,” tegasnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2018 lalu, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 51,23% melalui Holding BUMN MIND ID Mining (BUMN) atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).
Harga akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport mencapai US$3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi tersebut menandai peningkatan kepemilikan saham Indonesia di PTFI dari 9,36% menjadi 51,23%. Sisanya 48,77% dimiliki oleh Freeport-McMoran.
Menyusul selesainya proses penjualan aset ke MIND ID, pemerintah Indonesia telah memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) kepada PT Freeport Indonesia yang berlaku hingga tahun 2041.
Dalam IUPC ini disepakati PT Freeport Indonesia akan membangun smelter tembaga baru. Akhirnya, hingga Senin (23/9/2024), komitmen PTFI terhadap IUPC dan pengolahan pertambangan di Tanah Air telah terwujud.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meresmikan produksi pabrik katoda tembaga pertama di Smelter Freeport di Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu Jawa (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, pada Senin (23 September 2024).
Pabrik metalurgi dengan satu baris Perusahaan terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter pertama PT Smelting yang sudah beroperasi, keduanya akan mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak per tahun. .
Nilai investasi smelter tembaga PT Freeport Indonesia mencapai US$3,7 miliar atau Rp 58 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan negara akan menerima sekitar Rp 80 triliun hanya dari satu perusahaan, yakni PT Freeport Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan perkiraan tersebut diperoleh setelah dirinya menghitung besaran setoran yang akan dibayarkan PT Freeport Indonesia kepada pemerintah berupa dividen, royalti, pajak penghasilan (PPh) badan, pajak penghasilan pegawai, pajak daerah, dan bea keluar.
Sementara itu, Direktur Utama PTFI Tony Venas mengakui rata-rata PTFI menghasilkan pajak, royalti, dan dividen bagi negara hingga US$4 miliar per tahun. Selain itu, ada kenaikan harga tembaga sehingga pihak memperkirakan kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap perekonomian negara bisa mencapai US$5,7 miliar atau sekitar Rp 80 triliun pada tahun ini.
“Jadi rata-rata PT FI memberikan kontribusi rata-rata US$4 miliar kepada pemerintah setiap tahunnya dalam bentuk pajak, royalti, dividen, pajak PPh21, dan berbagai PPh. Dan dengan kenaikan harga tembaga dan emas saat ini, tahun ini kita bisa mencapai 5,7 miliar dolar AS, sekitar Rp 80 triliun,” jelas Tony saat ditemui usai pembukaan produksi katoda tembaga pertama.
“Pendapatan bersih PT FI bisa sekitar US$ 3-4 miliar. Pendapatan negara selalu kita hitung karena ingin memberikan manfaat bagi negara. Jadi pendapatan negara akan jauh lebih besar dibandingkan PTFI,” tuturnya.
(melalui)
Artikel berikutnya
Jokowi Sebut RI Segera Kuasai 61% Saham Freeport!