Jakarta, Harian – Pasar makanan cepat saji Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan sejak berakhirnya pandemi Covid-19. Sebagai negara yang terkenal dengan konsumerismenya, Indonesia merupakan pasar yang sangat besar dan menggiurkan.
Industri makanan cepat saji di Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar US$55,25 miliar pada tahun 2024 dan terus tumbuh hingga US$103,76 miliar pada tahun 2029, atau CAGR sebesar 13,43%. Menurut Statista, nilainya akan mencapai US$2 miliar pada tahun 2022.
Dalam lingkungan yang didominasi merek multinasional, merek makanan cepat saji lokal bersaing karena menawarkan harga yang lebih terjangkau. Meskipun demikian, pasar makanan cepat saji Indonesia masih menawarkan peluang ekspansi yang besar.
Laporan Gapmaps menunjukkan bahwa penetrasi gerai makanan cepat saji di kota-kota kecil masih sangat rendah dibandingkan standar internasional, hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan seiring dengan meningkatnya tingkat pendapatan dan berlanjutnya urbanisasi.
Industri makanan cepat saji di Indonesia ditandai dengan potensi pertumbuhan yang kuat, keterlibatan konsumen yang signifikan, dan perubahan preferensi, yang memberikan tantangan sekaligus peluang bagi pemain baru dan lama di bidang ini.
Yang terbaru yang cukup agresif adalah Almaz Fried Chicken yang membuka sembilan gerai baru dalam 3 bulan. Merek ayam goreng asal Arab Saudi ini semakin memperketat persaingan di industri waralaba, khususnya industri makanan cepat saji di Indonesia.
Okta Wirawan, CEO dan pendiri Almaz Fried Chicken, mengatakan di satu sisi, bisnis F&B di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya. Pada tahun 2023, menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri makanan akan tumbuh ke arah positif sebesar 4,47% dan memberikan kontribusi sebesar 39,10% terhadap PDB sektor nonmigas. Sementara kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai 6,55%.
Di sisi lain, dalam beberapa tahun terakhir muncul sikap negatif terhadap merek tertentu, padahal ayam goreng merupakan salah satu makanan yang paling digemari di Indonesia dan di kalangan berbagai kalangan.
“Kami berharap hal ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara,” ujarnya, Rabu (16/10/2024).
NS Consulting, ekosistem agregator waralaba dan platform online Buka Outlet, mengatakan merek waralaba makanan cepat saji akan terus berkembang pesat di masa depan.
“Kami yakin dapat terus berkembang pesat dan semakin memperkuat kehadiran kami di pasar Indonesia,” kata Nilamsari Sahadeva.
(ay/ay)
Artikel selanjutnya
Video: Pengusaha di Jakarta, bersiaplah! Acara CSR akan segera hadir