Bahlil Optimistis Hilirisasi Tambang Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo



bahlil-aturan-bbm-subsidi-masih-dibahas-jangan-ada-spekulasi_169 Bahlil Optimistis Hilirisasi Tambang Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo




Jakarta, Harian – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan program hilirisasi sektor pertambangan akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Bahlil berpendapat, program penyulingan minyak memberikan nilai tambah dan menguntungkan negara.

“Melanjutkan. Pak Prabowo bilang hilir ya hilir,” kata Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20 September 2024).

Awalnya, Bahlil menegaskan pihaknya akan menggairahkan program hilirisasi di sektor pertambangan, mulai dari pengolahan bauksit, timah, tembaga, dan lainnya.

Hal ini menyusul keberhasilan penyulingan nikel yang pertama kali mendorong perekonomian Indonesia.

“Jadi, saya sampaikan pengolahannya sudah berjalan. Nikel sudah bagus. Sekarang kita olah di komunitas lain. Di bauksit, di tembaga, di timah,” kata Bahlil.

Bahlil memperkirakan pemangkasan produksi nikel dan sumber daya alam lainnya menjadi kunci upaya pemerintah mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%.

“Tapi saat ini kami masih mengatur bahan bakunya. Agar bahan baku kami benar-benar diberikan kepada perusahaan yang bisa melakukan pengolahan. Atau bermitra dengan industri,” ujarnya.

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) diketahui kerap menyombongkan hasil “program kebanggaannya” atau dalam hal ini daur ulang nikel. Tercatat nilai ekspor hasil pengolahan meningkat signifikan.

Berdasarkan data yang disebutkan Presiden Jokowi, nilai ekspor pengolahan nikel Indonesia melonjak berkali-kali lipat, dari ekspor bijih nikel saja yang tadinya Rp33 triliun kini meningkat menjadi Rp510 triliun.

“Seperti yang dikatakan Menko Luhut Binsar Pandjaitan, sekarang 34 dolar AS. miliar “Nilai ekspor nikel kita melonjak dari sebelumnya Rp 33 triliun menjadi sekitar Rp 510 triliun,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik material anoda baterai litium milik PT Indonesia BTR New Energy Material di Kendal. , Jawa Timur, Rabu (7 Juli 2024).

Diakui Jokowi, kebijakan menggalakkan pengolahan dan penghentian ekspor bijih nikel ke luar negeri menuai pro dan kontra. Diantaranya adalah klaim Uni Eropa (UE) terhadap Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Dan kita kalah. Tapi saya katakan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segalanya bagi kita.

Yang terpenting saat ini, menurut Jokowi, Indonesia sudah mulai mengembangkan industri sebagai ekosistem kendaraan listrik yang besar (Mobil listrik/EV). Oleh karena itu, impian untuk menciptakan ekosistem EV yang kuat dan terintegrasi mulai terwujud satu demi satu.

(melalui)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Kabinet Prabowo Dipecah, Menteri Bahlil Ungkap Suaranya



Artikel selanjutnya

Satu lagi mega proyek peninggalan era Jokowi yang lahir di NKRI.


Leave a Comment