Jakarta, Harian – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan mempercepat penerbitan Rencana Usaha Ketenagalistrikan (RUPTL) terbaru PLN.
Bahlil mengatakan pihaknya saat ini sedang mengklarifikasi kebutuhan listrik masing-masing daerah di Indonesia. Hal ini untuk memastikan langkah yang diambil PT PLN (Persero) ke depan sejalan dengan arah kebijakan pemerintah.
“RUPTL berfungsi untuk keperluan rumah tangga Tidak masalah. “Seperti kita ngotot untuk mempercepat RUPTL, tapi perlu dibedah secara detail di mana, berapa kebutuhannya agar PLN dan pemerintah benar-benar harmonis untuk mewujudkan tujuan pemerintah,” kata Bahlil saat ditemui usai forum. di Jakarta pada Rabu (25 September 2024).
Selain itu, kata dia, dalam 10 tahun ke depan, mayoritas sumber listrik Indonesia direncanakan akan bersumber dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
Sasaran tersebut akan dituangkan dalam Rencana Usaha Ketenagalistrikan (RUPTL) PLN 2025-2035.
Dia mengatakan, struktur EBT listrik dalam negeri setidaknya harus menyumbang hingga 60% dari total sumber listrik Indonesia.
Bahlil mengatakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, memerintahkan agar merinci kombinasi EBT dalam RUPTL yang akan masuk. kekuatan mulai 10 tahun ke depan.
“Saya mulai ketika Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo perintahkan ini harus detail, kita konversi RUPTL 2025 ke 2035, RUPTL 10 tahun, minimal saya bilang 60% harusnya sumber energi baru dan terbarukan,” jelasnya.
Bahlil melanjutkan, pihaknya kini secara bertahap mempertimbangkan penambahan kombinasi EBT pada RUPTL mendatang.
“Selain industri, kami juga mulai memperkenalkan RUPTL PLN secara bertahap, kemarin kami sedang meninjau untuk segera memasukkan jumlah megawatt (MW) untuk energi baru terbarukan. Sejauh ini kami baru mengidentifikasi sejumlah besar, detailnya belum pernah dibahas,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marwes) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan rencana pembangkitan listrik dari sumber energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia sebesar 62 gigawatt (GW). hingga tahun 2040.
Lukhut mengatakan, proyek tersebut akan masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga tahun 2040.
“Saya hanya ingin menyampaikan kepada Bapak dan Ibu, Presiden (Jokowi) akan segera mengumumkan RUPTL kita, energi terbarukan 62 GW pada tahun 2040,” jelasnya di Indonesia Sustainable Forum (ISF) di Jakarta Convention Center (JCC). ), Kamis (9 Mei 2024).
Lebih lanjut, Luhut mengatakan besaran struktur EBT hingga 62 GW bahkan dua kali lipat kapasitas listrik Indonesia saat ini.
“Inisiatif ini tidak hanya melindungi lingkungan kita, namun juga memberdayakan komunitas kita dan, yang paling penting, melindungi hak kita untuk tumbuh dan sejahtera,” katanya.
Di tempat lain, PT PLN (Persero) menyatakan revisi Rencana Usaha Ketenagalistrikan (RUPTL) 2021-2030 sejalan dengan Rencana Induk Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Setidaknya dalam revisi ini, PLN berencana meningkatkan porsi produksi energi baru dan terbarukan sebesar 75%.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo menjelaskan pembahasan revisi RUPTL sejalan dengan RUKN Kementerian ESDM. Hal ini dibuktikan dengan persamaan bilangan yang tersusun.
Darmawan menjelaskan pada tahun 2040, setidaknya ada penambahan kapasitas pembangkitan listrik hingga 80 gigawatt (GW). Rinciannya, 75% berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dan 25% dari pembangkit berbahan bakar gas.
“Hingga tahun 2040, total tambahan kapasitas pembangkit sekitar 80 GW. 75 persennya berbasis energi baru terbarukan. 25 persennya berbasis gas,” ujarnya pada acara Road to PLN Investment Days 2024 di Jakarta, Rabu (6). /3/2024).
Menurut Darmawan, peningkatan porsi pembangkit EBT sebesar 75% bukan tanpa alasan. Hal ini menyusul upaya perusahaan membantu pemerintah mengurangi emisi karbon di sektor energi.
(melalui)
Artikel berikutnya
Video: Kurangi Emisi Karbon, PLN Tambah Listrik EBT 21 GW Hingga 2030