Arab Saudi Bergerak, Resmi Umumkan Koalisi Negara Palestina



sebuah-bendera-arab-saudi-berkibar-di-atas-gedung-konsulat-di-istanbul-pada-17-oktober-2018_169 Arab Saudi Bergerak, Resmi Umumkan Koalisi Negara Palestina




Jakarta, Harian – Arab Saudi secara resmi mengumumkan peluncuran inisiatif baru untuk membentuk negara Palestina. Hal ini diumumkan oleh kepala diplomat negara itu Pangeran Faisal bin Farhan pada pertemuan Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Norwegia.

Langkah ini dilakukan ketika upaya internasional untuk menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel di Arab terus gagal. Wilayah itu sendiri kini berada di ambang perang skala penuh akibat Perang Gaza antara Israel dan Hamas, yang kini membawa Hizbullah masuk ke Lebanon.

Kutipan berita Arab Pada Jumat (28 September 2024), Pangeran Faisal mengatakan pertemuan pertama akan dilakukan di Riyadh. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan pertemuan lanjutan pertama juga akan diadakan di Riyadh dan Brussels.

“Inisiatif ini merupakan upaya bersama antara negara-negara Arab dan Eropa,” tambahnya.

“Kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai rencana yang kredibel dan tidak dapat diubah demi perdamaian yang adil dan komprehensif,” ujarnya lagi.

Menteri Luar Negeri Saudi juga menegaskan kembali perlunya bertindak bersama untuk mengambil keputusan yang akan membawa hasil nyata menuju “gencatan senjata” segera di Jalur Gaza. Penerapan solusi dua negara saat ini merupakan upaya terpenting dalam menciptakan “negara Palestina merdeka.”

Israel telah membombardir Gaza dan menjadikannya puing-puing sejak 7 Oktober. Saat itu, Hamas menyandera ratusan orang sebagai respons terhadap pendudukan Israel dan memicu serangan balik dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Pertempuran masih berlanjut hingga saat ini, meski lebih dari 41.000 orang telah tewas. Upaya gencatan senjata gagal terwujud, malah berujung pada perang baru antara Israel dan sekutu Hamas, Hizbullah di Lebanon.

“Perang yang sedang berlangsung telah mengakibatkan bencana kemanusiaan yang menghancurkan akibat kejahatan Israel dan Israel di Tepi Barat, Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci Muslim dan Kristen lainnya,” tegas Pangeran Faisal.

“Hak untuk membela diri tidak membenarkan pembunuhan puluhan ribu warga sipil, pemindahan paksa, penggunaan kelaparan sebagai alat perang, penghasutan, dehumanisasi dan penyiksaan sistematis, termasuk kekerasan seksual dan kejahatan lain yang didokumentasikan oleh militer Israel. . “, tambahnya.

Arab Saudi telah berulang kali menyatakan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa membentuk negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Namun, Israel tidak menunjukkan minat terhadap hal ini.

Mayoritas anggota parlemen Israel, Knesset, memberikan suara menentang solusi dua negara. Sementara pemerintah Netanyahu secara konsisten menolak melakukan hal tersebut.

Sebelumnya, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan Riyadh tidak akan mengakui Israel tanpa negara Palestina. Pekan lalu dia mengutuk keras “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.

“Kerajaan tidak akan menghentikan kerja kerasnya untuk menciptakan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” katanya.

“Kami menekankan bahwa tanpa ini, Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel,” tambahnya dalam pidatonya di Dewan Penasihat Syura.

(bos/bos)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Jokowi bangga dengan prestasi tim Indonesia



Artikel berikutnya

Legal! Tiga negara Eropa secara resmi mengakui Negara Merdeka Palestina


Leave a Comment