Jakarta, Harian – Anindya Bakri resmi menjadi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) usai Konferensi Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar di Jakarta di Hotel St Regist Jakarta pada Sabtu (14 September 2024). Munas dihadiri oleh 28 kamar dagang provinsi dari 34 dan 25 asosiasi.
Proses pemilihan Munaslub dipimpin Nurdin Khalid dan turut dihadiri Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bambang Soesatyo, Wakil Ketua Kadina Erwin Aksa, dan Menteri Investasi atau Kepala BKPM Rosan Perkasa Ruslani.
Pasca terpilihnya dirinya, menurut Anin, merupakan hari istimewa baginya.
“Pertama-tama, saya ingin sampaikan bahwa ini adalah hari yang istimewa bukan hanya bagi saya, tetapi juga istimewa, saya harap, bagi perekonomian Indonesia,” kata Anin.
Ia pun menyatakan akan terus menjaga hubungan baik dengan pemerintah, baik pemerintahan yang saat ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo maupun pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.
Foto: Suasana kawasan Kadyn Munaslub. (Harian/Arijal Rahman)
Suasana Musyawarah Nasional Kadin Daerah. (Harian/Arijal Rahman)
|
“Kadin merupakan mitra strategis pemerintah, sehingga kami berharap keputusan sebelumnya dapat meningkatkan hubungan dengan pemerintah,” kata Anindya.
Anindya juga berjanji akan terus mengawal dunia usaha di berbagai sektor untuk menjaga iklim usaha yang baik di Indonesia. Selain itu, juga mempertimbangkan kepentingan pengusaha untuk lima tahun ke depan.
Ia pun memastikan akan memberikan perlindungan bagi para pengurus Kadin sebelumnya.
“Dinamika organisasi pasti ada, jadi kita berharap semua ini benar-benar bisa menjadikan Kadin semakin kuat, dan bagi yang sudah bersama, ayo lanjutkan, ayo bergabung dengan yang belum,” ujarnya.
Besok, Minggu (15 September 2024), Anindya akan segera dilantik sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Hal itu diungkapkan Bambang Soesatyo yang juga Ketua MPR usai acara di Munaslub.
“Besok kita lakukan pelantikan, baru disahkan, sah, besok kita lakukan pelantikan,” kata Bamsoet.
Dia menegaskan, penunjukan Anindya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia menggantikan Arshad Rasjid sudah sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi karena berdasarkan permintaan langsung dari mayoritas Kadin daerah. Perdagangan dan Industri, tanpa menunggu adanya pelanggaran kebijakan yang dilakukan ketua saat ini.
“Kami hanya memenuhi keinginan asosiasi dan daerah. Oleh karena itu, tidak ada agenda lain selain mediasi yang ditawarkan daerah,” kata Bamsoet.
(untuk)
Artikel selanjutnya
Pengusaha Kadin Tiba-tiba Mau Gelar Munas, Ada Apa?