Gresik, Harian – CEO MIND ID Hendy Prio Santoso mengatakan, kini semakin banyak putra-putri Indonesia yang bekerja di perusahaan pertambangan terkemuka PT Freeport Indonesia.
Bahkan, 98% posisi strategis di perusahaan tambang tembaga ini kini dipegang oleh putra-putri asli Indonesia.
Putra-putri Republik Indonesia ini menduduki posisi strategis tidak hanya di tambang atau proyek Freeport di Tanah Air, tapi juga di tambang Freeport-McMoran di Arizona, AS.
“Sekarang hampir 98% putra-putri Indonesia menduduki posisi strategis, tidak hanya di Indonesia, bahkan ada yang menjadi manajer tambang di Arizona,” kata Hendi usai peresmian pabrik peleburan tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin. 23/09/2024).
Menurutnya, kerja sama MIND ID dengan Freeport saat ini merupakan sesuatu yang sangat positif. Menarik tenaga kerja Indonesia dapat dijadikan sebagai sarana transfer teknologi untuk memperkuat kemampuan Indonesia di sektor pertambangan.
“Ini suatu hal yang patut dibanggakan dan akan terus kita dorong, serta transisi teknologi hingga transfer kompetensi agar kedepannya putra-putri Indonesia juga bisa maju,” ujarnya.
Dalam situasi ini, Hendy menambahkan, pihaknya memandang kerja sama dengan PT Freeport Indonesia merupakan sesuatu yang positif. Apalagi, proses penambangan tembaga PT Freeport Indonesia di Papua terbilang unik, terutama karena Papua merupakan salah satu tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia.
“Tentunya untuk mewujudkan atau meningkatkan nilai kepemilikan BUMN di bidang pertambangan, kami akan melanjutkan kerjasama yang sangat positif ini dengan Freeport-McMoran karena kompleksitas pertambangan itu unik,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2018 lalu, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 51,23% melalui Holding BUMN MIND ID Mining (BUMN) atau sebelumnya atas nama PT Inalum (Persero).
Harga akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport mencapai US$3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi tersebut menandai peningkatan kepemilikan saham Indonesia di PTFI dari 9,36% menjadi 51,23%.
Menyusul selesainya proses penjualan aset ke MIND ID, pemerintah Indonesia telah memberikan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) kepada PT Freeport Indonesia yang berlaku hingga tahun 2041.
Dalam IUPC ini disepakati PT Freeport Indonesia akan membangun smelter tembaga baru. Akhirnya, hingga Senin (23/9/2024), komitmen PTFI terhadap IUPC dan pengolahan hasil pertambangan tanah air telah terealisasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meresmikan produksi pabrik katoda tembaga pertama di Smelter Freeport di Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu Jawa (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, pada Senin (23 September 2024).
Pabrik peleburan dengan kereta tunggal terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter pertama PT Smelting yang sudah beroperasi, keduanya akan mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak per tahun. .
Nilai investasi smelter tembaga PT Freeport Indonesia mencapai US$3,7 miliar atau Rp 58 triliun.
(melalui)
Artikel selanjutnya
Jokowi Sebut RI Segera Kuasai 61% Saham Freeport!