Jakarta, Harian – PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) telah menandatangani perjanjian penggunaan lahan industri (PPTI) dan perjanjian sewa bangunan industri siap pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional: PT Nesinak Manufacturing Indonesia (Jepang), PT Youmi Medika Industri ( Cina). dan material PT Luban Indonesia (Cina).
Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan mengatakan ini merupakan momen penting karena pihaknya tidak hanya mewujudkan kawasan industri tetapi juga kota modern yang terintegrasi. KITB digagas sebagai kawasan yang lebih dari sekedar industri, dengan konsep mengintegrasikan kota, pariwisata dan industri. Ia menambahkan, KITB merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki tiga kawasan ekonomi khusus (KEK): industri pengolahan, logistik dan transportasi, serta pariwisata.
PT Nesinak Manufacturing Indonesia menjadi pusat perhatian pada acara tersebut sebagai penyewa Jepang pertama KITB. Dengan nilai investasi Rp 20 miliar, perusahaan ini menempati lahan seluas 1,8 hektar dan BPSP 2 (3768 m2) untuk memproduksi komponen karet untuk elektronik dan mobil untuk diekspor ke Jepang, Amerika, dan Eropa. Yoshihiko Tanaka, Presiden Direktur PT Nesinak Manufacturing Indonesia, mengungkapkan antusiasmenya.
“Kami telah beroperasi di Indonesia selama 27 tahun dan KITB menawarkan peluang besar untuk ekspansi kami. Dengan letaknya yang strategis dan infrastruktur yang unggul, kami berharap produksi KITB dapat menunjang permintaan di pasar global. Kami percaya bahwa KITB adalah pilihan ideal bagi perusahaan kami. pengembangan dunia usaha,” ujarnya.
PT Youmi Medika Industri yang telah bergerak di bidang alat kesehatan selama lebih dari 20 tahun juga memperkuat posisinya di KITB dengan mengakuisisi delapan unit BPSP yang mencakup wilayah tersebut.
8.316 m². Perusahaan ini khusus memproduksi cotton bud dan menyediakan kantin untuk karyawannya. “Kami sangat mengapresiasi dukungan KITB dalam mempercepat proses investasi kami. Dengan peralatan dan infrastruktur tercanggih, kami berharap dapat berekspansi ke pasar internasional seperti Dubai dan Asia Selatan, sekaligus memperkuat Indonesia sebagai hub manufaktur alat kesehatan,” kata Windy Bolo. Morta, Direktur PT Youmi Industrial Medicine.
PT Luban Material Indonesia menghadirkan pendekatan industri ramah lingkungan pada KITB. Perusahaan ini memproduksi jendela, pintu, dan kisi-kisi berbahan dasar aluminium dengan menggunakan bahan baku lokal dan mempekerjakan lebih dari 50% tenaga kerja Indonesia. Zhao Yingying, Direktur PT Luban Material Indonesia, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan pasar yang berkembang pesat. Kami bangga menjadi bagian dari KITB dan berharap dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui produk-produk kami yang ramah lingkungan,” jelasnya.
(ay/ay)
Artikel selanjutnya
Resmi bekerja! 18 perusahaan memasuki industri raksasa Batanga